PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi yang relatif
tinggi dan perubahan lingkungan yang cepat seperti yang terjadi di Indonesia,
menyebabkan perusahaan harus secara terus-menerus memantau pasar dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar. Perusahaan kini harus memikirkan
kembali misi bisnis dan strategi pemasaran mereka secara kritis. Perusahaan
masa kini tidak bergerak dalam pasar dengan saingan yang sudah diketahui dan
sudah pasti, atau pilihan pelanggan yang stabil, melainkan perang antar saingan
yang terus berubah, kemajuan teknologi, hukum baru, kebijaksanaan perdagangan
yang terkelola dan turunnya kesetiaan pelanggan. Perusahaan bersaing dengan
perlombaan yang aturan dan rambu-rambunya terus berubah, garis akhirnya tidak
ada dan tidak ada “kemenangan permanen”. Mereka harus terus berlomba, dan
berharap mereka bergaerak searah dengan keinginan masyarakat. Oleh karenanya
adalah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk menjalankan atau membuat
strategi-strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. strategi
yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus
diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh
dari kegiatan strategi yang dijalankan perusahaan.
Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia usaha
bersifat dinamis, yang selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap saat dan
adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu strategi
pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan
umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping itu strategi pemasaran
yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan
pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus
dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan
perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran
pasar. Melihat pentingnya strategi pemasaran terhadap peningkatan volume
penjualan perusahaan,
maka kami tertarik untuk lebih memperjelas lagi topik
tersebut dalam penulisan karya ilmiah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
Pengertian strategi pemasaran dan konsep pemasaran ?
2. Apa
saja rencana dalam strategi pemasaran ?
3. Bagaimana
cara mengembangkan strategi pemasaran ?
4. Bagaimana
pemasaran bekerja dengan mitra untuk menciptakan dan memberikan nilai pelanggan
?
5. Apa
saja fungsi-fungsi manajemen pemasaran, termasuk elemen dan rencana pemasaran ?
B. TUJUAN
PENULISAN
1. Untuk
mengetahui pengertian strategi pemasaran dan konsep pemasaran
2. Untuk
mengetahui rencana dalam strategi pemasaran
3. Untuk
mengetahui cara mengembangkan strategi pemasaran
4. Untuk
mengetahui pemasaran bekerja dengan mitra untuk menciptakan dan memberikan
nilai pelanggan
5. Untuk
mengetahui fungsi-fungsi manajemen pemasaran, termasuk elemen dan rencana
pemasaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Strategi
Pemasaran dan Konsep Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang
terpenting di dalam kehidupan perusahaan sebagai usahanya untuk mencapai
tujuan, mengembangkan usaha, dan mendapatkan laba serta mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Berhasil tidaknya suatu usaha atau
bisnis sangat tergantung pada keahlian manajeen serta keahlian dibidang
pemasaran dari barang. Beberapa ahli ekonomi mengemukakan definisi pemasaran
sebagai berikut: pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat
ini maupun konsumen potensial. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial
dimana seorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran nilai produk dengan pihak lain. Berdasarkan kedua
pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa, pemasaran adalah proses transaksi
antara penjual dan pembeli baik dengan alat tukar maupun secara barter. Istilah
startegi pemasaran banyak digunakan orang terutama dalam bidang bisnis, yaitu
dalam hal membicarakan prosedur dan strategi. Istilah startegi sebenarnya
berasal dari bahasa Yunani yang artinya kepemimpinan.
Startegi pemasaran adalah
keseluruhan tindakan-tindakan yang disiapkan oleh sebuah organisasi untuk
mencapai sasaran-sasarannya. Sedangkan dalam konteks pemasaran, arti kata
startegi dihubungkan dengan segala aktivitas pemasaran dan sasaran-sasaran
pemasaran Strategi merupakan katalisator atau elemen pengolahan atau
tujuan-tujuannya. Seperti halnya manajemen, pengembangan strategi pemasaran
merupakan sebuah seni dan merupakan sebuah produk logika dan kreativitas. Jadi
dengan demikian strategi pemasaran merupakan keterkaitan antara sasaran-sasaran
dan hasil.
Konsep pemasaran menyatakan bahwa
pencapaian secara organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan
pasar serta penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efesien
dibandingkan pesaing.
Konsep pemasaran dinyatakan dengan cara yang
berwarna-warni seperti :
1.
Kami mewujudkan keinginan anda
2.
Terbang untuk melayani
3.
Kami tidak puas sebeluma anda puas
4.
kami bisa melebihi harapan anda.
Konsep pemasaran dan konsep
penjualan pempunyai pengertian yang berbeda. Konsep penjualan mempunyai
perspektif dari dalam keluar. Konsep itu sendiri dimulai dengan pabrik,
berfokus pada produk perusahaan yang sudah ada dan melakukan penjualan dan
promosi besar-besaran untuk memperoleh penjualan yang mampu mendatangkan laba.
Sebaliknya konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar ke dalam.Konsep itu
memusatkan perhatian penuh pada penaklukan pelanggan mendapatkan penjualan
jangka pendek. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, konsep pemasaran
merupakan proses pendistribusian barang yang dilakukan dari luar ke dalam
supaya memperoleh laba dan kepuasan pelanggan. Pelanggan itu sendiri adalah
orang yang paling penting dalam perusahaan, pelanggan itu sendiri tidak
tergantung pada kita. Kita tergantung pada pelanggan.
B. Rencana Strategis Pemasaran
Perencanaan Strategis adalah proses mengembangkan dan mempertahankan kecocokan strategis antara tujuan dan kemampuan
perusahaan serta peluang pemasaran yang sedang berubah.
Tujuan perencanaan strategis korporasi adalah menemukan
cara di mana perusahaan dapat menggunakan kekuatannya dengan cara terbaik untuk
mengambil keuntungan dari peluang menarik
yang ada di lingkungan.
1.
Mendefinisikan misi perusahan adalah pernyataan tujuan
organisasi apa yang ingin dicapai oleh organisasi dalam lingkungan yang lebih
besar.
2.
Menentukan tujuan dan sasaran perusahaan menentukan
bisnis dan produk mana yang harus menerima lebih banyak atau lebih sedikit
sumber daya.
3.
Merancang portofolio bisnis yaitu kumpulan
bisnis dan produk yang membentuk perusahaan. Perusahaan hendak membuat
portofolio bisnis yang paling sesuai dengan kekuatan dan kelemahan menghadapi
peluang dalam lingkungannya.
4.
Mengembangkan strategi pertumbuhan dan
penyusutan untuk menyesuaikan dengan portofolio masa depan
Setelah mengevaluasi bisnis saat ini, merancang portofolio bisnis
berkaitan menemukan bisnis dan produk perusahaan harus juga mempertimbangkan masa
depan. Perusahaan membutuhkan pertumbuhan jika mereka bersaing untuk lebih
efektif, memuaskan stakeholder mereka dan menarik bakat unggul. Pada saat yang
sama, perusahaan harus hati-hati tidak menjadikan pertumbuhan sebagai tujuan.
Tujuan perusahaan harus dikelola “pertumbuhan yang menguntungkan”. Kisi-kisi
ekspansi produk/pasar menyarankan empat kemungkinan arah
pertumbuhan :
· Penetrasi
pasar
Penetrasi pasar adalah nama yang diberikan kepada
suatu strategi pertumbuhan di mana perusahaan berfokus pada penjualan
produk-produk yang ada di pasar-pasar yang telah ada sebelum. Penetrasi pasar
berusaha untuk mencapai empat tujuan utama:
· Mempertahankan
atau meningkatkan pangsa pasar produk ini, hal ini dapat dicapai oleh kombinasi
dari strategi harga yang kompetitif, iklan, promosi penjualan dan mungkin lebih
banyak sumber daya pribadi yang didedikasikan untuk menjual.
· Aman
dari dominasi pertumbuhan pasar.
· Restrukturisasi
pasar yang matang oleh maneuver dari competitor, ini akan memerlukan
agresifitas kampanye promosi yang gencar, didukung oleh sebuah strategi harga
yang dirancang untuk membuat pasar “kurang menarik“ bagi kompetitor.
· Meningkatkan
penggunaan oleh pelanggan yang ada, contohnya: memperkenalkan program loyalitas
konsumen Implementasi penetrasi pasar sebagai strategi pemasaran di kondisikan
sebagai "bisnis seperti biasa". Penetrasi pasar haruslah di eksekusi
pada bisnis yang berfokus hanya pada pasar dan produk yang sangat di pahami
oleh marketer tersebut. diperlukan juga intelegent pemasaran untuk mendapatkan
informasi tentang kompetitor dan kebutuhan pelanggan. Karena itu, strategi ini
akan memerlukan banyak investasi baru dalam penerapannya sebab harus didahului
oleh riset pasar
· Pengembangan
pasar
Pengembangan pasar adalah nama yang diberikan kepada
suatu strategi pertumbuhan, di mana unit bisnis berusaha untuk menjual
produk-produk yang telah ada di pasar-pasar yang baru. Ada banyak cara untuk
mengaplikasikan strategi ini, termasuk :
· geografis
pasar baru misalnya produk ekspor ke negara yang baru
· dimensi
atau kemasan produk yang baru
· saluran
distribusinya yang baru
· menerapkan
kebijakan harga yang berbeda untuk menarik pelanggan baru atau membuat segmen
pasar yang baru.
· Pengembangan
produk
Pengembangan produk adalah nama yang diberikan kepada
suatu strategi pertumbuhan di mana sebuah unit bisnis memperkenalkan produk
baru ke pasar-pasar yang telah ada. Hal ini mungkin memerlukan strategi
pengembangan kompetensi baru dan memerlukan program pemasaran yang baru pula
untuk mengembangkan produk yang dapat diubah / dikembangkan ke pasar yang telah
ada.
· Diversifikasi
Diversifikasi adalah nama yang diberikan kepada
strategi pertumbuhan di mana sebuah bisnis, produk-produknya baru dan di
pasar-pasar yang baru pula. Ini merupakan langkah pemasaran yang lebih berisiko
karena, strategi bisnis yang bergerak dalam pasar yang baru memiliki sedikit
atau mungkin tidak ada pengalaman atas produk produk baru tersebut.
Bila sebuah unit
bisnis akan mengaplikasikan strategi diversifikasi, maka harus memiliki visi
yang jelas tentang apa yang akan di dapatkan dari strategi yang jujur dan
penilaian atas resiko bilamana dalam faktanya menemui kegagalan
Ada tiga tipe umum
strategi diversifikasi yang sudah banyak diketahui dan diimplementasikan
menurut Fred R. David, yaitu concentric diversification, horizontal
diversification, dan conglomerate diversification. Secara keseluruhan kelompok
strategi ini makin lama makin kurang popular, paling tidak dari sisi tingginya
tingkat kesulitan manajemen dalam mengendalikan aktivitas-aktivitas perusahaan
yang berbeda-beda tersebut:
· Concentric diversification strategy.
Strategi ini dapat dilaksanakan dengan cara menambah produk dan jasa yang baru
tetapi masih saling berhubungan. Jadi, tujuan strategi ini untuk membuat produk
baru yang berhubungan untuk pasar yang sama. Hal ini dapat dilakukan jika
bersaing pada industry yang pertumbuhannya lambat atau decline.
· Horizontal diversification strategy.
Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk dan jasa pelayanan yang baru,
tetapi tidak saling berhubungan untk ditawarkan pada para konsumen yang ada ada
sekarang. Jadi, tujuan startegi ini adalah menambah produk baru yang tidak
berhubungan dengan tujuan memuaskan pelanggan yang sama. Hal in dapat dilakukan
jika produk baru dapat mendukung produk lama, persaingan pada produk lama
berjalan ketat dan dalam tahapan mature, distribusi produk baru kepada
pelanggan lancar, dan pada tingkat yang lebih dalam bahwa musim penjualan dari
kedua produk relative beda.
· Conglomerate diversification strategy.
Yaitu strategi dengan menambahkan produk atau jasa yang tidak saling
berhubngan. Jadi, tujuan sstrategi ini adalah untuk menambah produk baru yang
tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan,
jika industri disektor ini telah mengalami kejenuhan, ada peluang untuk memilki
bisnis yang tidak berkaitan yang masih berkembang baik, serta memiliki sumber
daya untuk memasuki industry baru tersebut.
C. Pengembangan Strategi Pemasaran
·
Segmentation
membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda yang mempunyai kebutuhan, karakteristik, atauperilakuyang berbedadan
yang mungkin memerlukan produk atau program pemasaranterpisah
·
Targeting
proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih jumlah segmen yang
dimasuki.
·
Diferentiation
proses membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing untuk
menciptakan nilai pelanggan yang tinggi.
·
Positioning
Bagaimana suatu perusahaan memosisikan suatu
produk di benak konsumennya
D. Peran Pemasaran Dalam Perencanaan
Strategi
Pemasaran memegang
peranan kunci dalam perencanaan strategis perusahaan dengan menyediakan
filosofi konsep-pemasaran dan masukan mengenai peluang pasar yang menarik.
Dalam rencana strategis, departemen fungsional utama
-pemasaran, keuangan, akuntansi, pembelian, operasi, sistem informasi, sumber daya manusia, dan lain-lain—harus bekerja sama untuk mencapai tujuan strategis. Pemasar tidak dapat menghasilkan nilai yang unggul bagi pelanggannya apabila bekerja sendirian. Kesuksesan perusahaan bergantung pada:
-pemasaran, keuangan, akuntansi, pembelian, operasi, sistem informasi, sumber daya manusia, dan lain-lain—harus bekerja sama untuk mencapai tujuan strategis. Pemasar tidak dapat menghasilkan nilai yang unggul bagi pelanggannya apabila bekerja sendirian. Kesuksesan perusahaan bergantung pada:
· Bagaimana
masing-masing departemen melaksanakan aktivitas bernilai tambah bagi pelanggan
· Bagaimana
departemen bekerja sama dengan baik untuk melayani pelanggan
Karena itu, pemasar harus menjalankan
manajemen hubungan kemitraan. Selain itu, Manajemen hubungan kemitraan bekerja
secara erat dengan rekan dalam departemen lainnya di perusahaan dan membentuk
rantai nilai (value chain) untuk melayani pelanggan. Manajemen hubungan
kemitraan harus bekerja sama secara efektif dengan perusahaan lainnya dalam
sistem pemasaran untuk membentuk jaringan penghantar nilai (value delivery
network) unggul yang kompetitif.
E. Memaparkan Elemen dan Starategi dan Bauran Pemasaran
Yang di Gerakan Pelanggan, dan Kekuatan Apa Yang Mempengaruhi
Nilai dan hubungan pelanggan merupakan
inti utama strategi dan program pemasaran melalui segmentasi pasar,
penetapan target pasar, diferensiasi dan posisi pasar. Perusahaan akan membagi
pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, memilih segmen yang dapat
dilayani paling baik, menentukan bagaimana perusahaan memberikan nilai kepada
pelanggan sasaran. Perusahaan kemudian merancang bauran pemasaran yang
terintegrasi untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran.
Bauran pemasaran terdiri atas keputusan produk (product), harga (price), tempat
(place) dan promosi (promotion).
Mengembangkan Bauran
Pemasaran Yang Terintergrasi
Setelah
menentukan strategi pemasaran secara keseluruhan, perusahaan harus siap mulai
merencanakan detail bauran pemasaran, salah satu konsep besar pemasaran modern.
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang mana perusahaan
memadukan untuk menghasilkan respon yang diingin dalam sasaran pasar.
F.
Fungsi
Manajemen Pemasaran
Untuk
menemukan strategi dan bauran terbaik dan menempatkannya menjadi tindakan,
perusahaan perlu terlibat dalam:
·
Analisis pemasaran
·
Perencanaan
·
Implementasi
·
Organisasi
·
Pengendalian
5.1.
Analisis Pemasaran
Analisis SWOT adalah penilaian
menyeluruh terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) suatu perusahaan. Analisis ini
diperlukan untuk menentukan beberapa strategi yang ada di perusahaan.
5.2.
Perencanaan Pemasaran
Komponen
utama dari rencana pemasaran adalah:
·
Rangkuman eksekutif
ringkasan yang berisi
iktisar dari seluruh rencana pemasaran. yang dibuat beserta rekomendasinya,
sehingga dapat memberikan gambaran mengenai hal pokok isi rencana pemasaran,
isinya meliputi: memperkenalkan perusahaan, produk, pernyataan visi misi dan
tujuan perusahaan, ringkasan dari tujuan dan strategi pemasaran.
·
Situasi pasar saat ini
menyajikan informasi
tentang situasi pasar, situasi produk, situasi pesaing, situasi distribusi,
situasi lingkungan makro dan lainnya.
·
Ancaman dan peluang
analisis persaingan
menginformasikan mengenai perusahaan lain. yang menawarkan produk sama. dan
mencari isu yang berpotensi menentang pasar. dengan melakukan analisis ini
perusahaan akan terbantu dalam merumuskan, menyusun dan mengembangkan tujuan
pemasaran dan strategi pemasaran.
·
Tujuan dan permasalahan
disajikan untuk
meningkatkan kesadaran akan keberadaan produk barang/jasa yang ditawarkan
perusahaan pada pasar.
·
Strategi pemasaran
secara populer dikenal
sebagai 4P . product, price, place, promotion.
~ produk yaitu barang
atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan sebagai pemenuhan kebutuhan manusia.
~ price/harga harga
produk yang ditawarkan dan kebijakan serta sistem pembayarannya.
~ place/tempat,
pendistribusian produk mengenai bagaimana dan dimana perusahaan menempatkan
produknya sehingga pelanggan mudah mendapatkannya.
~ promotion/promosi yaitu
alat media promosi yang akan digunakan pemasar atau taktik yang akan diterapkan
dalam merealisasikan rencana promosi dalam rangka mewujudkan tujuan pemasaran
perusahaan.
·
Program kegiatan
memaparkan tentang daftar
kegiatan pemasaran yang akan dilakukan perusahaan. program ini meliputi
kegiatan apa yang akan dilakukan, kapan dimulai dan kapan akan selesai, siapa
yang akan melaksanakan dan siapa yang bertanggung jawab.
·
Anggaran
anggaran berisi mengenai
perkiraan perincian biaya yang akan diperlakukan untuk melaksanakan semua
kegiatan pemasaran.
·
Pengendalian
bagian ini untuk mengukur hasil
pelaksanaan rencana kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan. pengukuran
dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah penjual produk/keuntungan yang
diperoleh sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan promosi.
5.3.
Implementasi Pemasaran
Implementasi
Pemasaran adalah Proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi
tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup aktivitas
sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara efektif melaksanakan rencana
pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program tindakan yang menarik semua orang
atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat memainkan
peranan penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran. Kalau area
rencana pemasaran ditujukan pada what dan
why, maka implementasi pemasaran
ditujukan pada who, where, when, dan how.
5.4.
Organisasi Departemen Pemasaran
Perusahaan-perusahaan
harus mengorganisasikan berbagai macam fungsi yang melekat pada mereka
sedemikian rupa sehingga memungkinkan kerja sama tim yang berorientasi pada
pasar sejak dini dalam proses pengembangan produk baru, bukannya baru
memperhitungkan pertimbangan-pertimbangan pemasaran setelah produk siap dijual.
Bab ini memeriksa bagaimana mengorganisasikan fungsi pemasaran, bagaimana kaitan
fungsi pemasaran itu dengan fungsi-fungsi lainnya, dan bagaimana melaksanakan
rencana pemasaran itu supaya berhasil dengan baik di pasar.
Departemen
pemasaran modern berkembang melalui beberapa tingkatan. Bermula dari bagian
penjualan. Kemudian bagian ini mempunyai fungsi tambahan, seperti riset,
periklanan dan pemasaran. Karena fungsi tambahan menjadi makin penting maka
banyak perusahaan membentuk bagian pemasaran yang berdiri sendiri untuk
mengelola kegiatan pemasaran lainnya. Tetapi para pemimpin bagian penjualan dan
pemasaran sering berselisih pendapat, dan akhirnya kedua bagian muncul menjadi
bagian pemasaran modern yang dikepalai oleh Wakil Presiden Direktur Pemasaran.
Namun bagian pemasaran modern tidak secara otomatis menerima dan mempraktekkan
orientasi konsumen.
Bagian
pemasaran yang modern diorganisasi dalam beberapa cara. Bentuk yang paling umum
adalah organisasi pemasaran fungsional di mana fungsi pemasaran dikepalai oleh
beberapa manajer yang bertanggung-jawab kepada Wakil Presiden Direktur Pemasaran.
Bentuk lain adalah organisasi manajemen produk dimana produk diserahkan kepada
manajer produk yang bekerjasama dengan ahli-ahli fungsional dalam mengembangkan
dan melaksanakan rencana mereka.
5.5.
Pengendalian Pemasaran
Organisasi
pemasaran melaksanakan kendali pemasaran, baik kendali operasi maupun
kendali strategis. Mereka menggunakan audit pemasaran untuk menentukan
peluang dan masalah pemasaran serta merekomendasikan tindakan jangka pendek dan
jangka panjang untuk memperbaiki seluruh kinerja pemasaran
Pengendalian
pemasaran merupakan lanjutan yang wajar dari perencanaan, organisasi dan
pelaksanaan pemasaran. Meskipun sistem pengendalian harus dibuat sesuai dengan
situasi yang khusus, tetapi sistem pengendalian mengikuti proses dasar yang
sama, biasanya mengikuti enam langakah sebagai berikut :
·
Menentukan apa yang dikendalikan
·
Menetapkan standar
·
Mengukur kinerja
·
Membandingkan kinerja dengan standar
·
Menentukan alasan penyimpangan
·
Melakukan tindakan koreksi
Umpan balik dari evaluasi keefektifan strategi
pemasaran kemungkinan berpengaruh pada fase lain dalam proses manajemen
pemasaran strategis. Sistem pengendalian yang dirancang baik akan mencakup
umpan balik dari informasi pengendalian untuk individu atau kelompok yang
membentuk aktivitas yang terkendali. Sistem umpan balik secara sederhana
mengukur keluaran dari proses dan menjadikan masukan dari tindakan korektif
untuk memperoleh keluaran yang diinginkan. Konsekuensi dari penggunaan sistem
pengendalian umpan balik adalah bahwa keberlangsungan kinerja yang tidak
memuaskan sampai kesalahan fungsi ditemukan. Salah satu teknik untuk mengurangi
masalah yang berhubungan dengan pengendalian umpan balik adalah pengendalian
umpan ke depan. Sistem umpan ke depan memantau masukan ke dalam sebuah proses untuk
memastikan apakah masukan sesuai dengan yang direncanakan, jika tidak maka
masukan atau mungkin proses diubah agar memperoleh hasil yang diinginkan.
Langkah kedua dalam proses pengendalian
adalah membangun standar. Standar pengendalian merupakan sebuah target yang
terhadapnya kinerja nantinya akan dibandingkan. Standar merupakan kriteria yang
memungkinkan manajer untuk mengevaluasi tindakan yang lalu, saat ini dan masa
depan. Standar merupakan diukur dalam berbagai cara, mencakup bentuk secara
fisik, kuantitatif dan kualitatif. Lima aspek kinerja dapat dikelola dan
dikendalikan, yaitu jumlah, kualitas, waktu, biaya dan perilaku. Masing-masing
aspek pengendalian, mungkin membutuhkan pengelompokan tambahan. General
Electric menggunakan delapan jenis standar, yaitu standar profitabilitas,
standar posisi pasar, standar produktivitas, standar kepemimpinan produk,
standar pengembangan sumberdaya manusia, standar sikap karyawan dan standar
pertanggungjawaban public
Langkah ketiga adalah mengukur kinerja
pemasaran. Kinerja aktual harus dibandingkan dengan standar. Di beberapa
tempat, langkah ini kemungkinan diperlukan hanya untuk pengamatan visual. Di
situasi yang lainnya, penentuan secara teliti diperlukan. Banyak macam
pengukuran untuk fungsi pengendalian didasarkan pada beberapa bentuk standar
secara historis. Misalnya, standar yang didasarkan pada data yang diturunkan
dari program PIMS (profit impact of market strategy), informasikan yang
ditayangkan tersedia secara umum, misalnya ratings of product / service quality,
innovation rates, sales volume dan relative market shares standings. Ukuran
tradisional kinerja pemasaran berdasarkan profitabilitas, misalnya Return on
Investment (ROI), yang tidak banya dibedakan dengan Return on Asset (ROA),
yaitu hasil bagi antara pendapatan bersih sebelum pajak dengan total aktiva.
Ukuran tradisional lainnya adalah Return on Equity (ROE) dan Earning per Share
(EPS). Metode pengukuran kinerja korporasi dan devisi yang populer adalah
Economic Value Added (EVA) yang merupakan selisih antara nilai sebuah bisnis
sebelum dan sesudah strategi diimplentasikan. EVA inilah yang akhirnya
menggantikan ROI. Nilai yang akan datang dari EVA adalah MVA atau Market Value
Added, yang merupakan selisih antara nilai pasar perusahaan dan kotribusi modal
dari pemegang saham dan pemberi pinjaman. Perusahaan seperti General Electric,
Microsoft, Intel, Coca-Cola mepunyai MVA yang tinggi. Standar pengendalian
strategis didasarkan pada praktek competitive benchmarking (patok duga
bersaing), yaitu sebuah proses pengukuran kinerja perusahaan dibandingkan
terhadap kinerja terbaik dalam industri tersebut. Perusahaan yang memelopori
benchmarking di Amerika Serikat adalah Xerox. Sebagian besar perusahaan yang
dikagumi dunia melakukan benchmarking terhadap produk dan jasa yang mereka
hasilkan.
Langkah keempat adalah membandingkan
kinerja aktual dengan standar. Jika langkah-langkah sebelumnya telah berjalan
baik, maka membandingkan kinerja dengan standar akan menjadi lebih mudah.
Meskipun, kadang-kadang membandingkan kinerja dengan standar ini sulit untuk
membuat perbandingan yang diperlukan, misalnya standar perilaku. Beberapa
penyimpangan dari standar dapat dibenarkan, karena kondisi lingkungan yang
berubah dan alasan lainnya. Langkah kelima dari proses pengendalian melibatkan
penggalian ”mengapa kinerja menyipang dari standar?”. Karena penyimpangan dapat
bergeser menuju sasaran organisasi yang dipilih. Terutama, organisasi
membutuhkan untuk mencari penyimpangan baik yang datang dari internal maupun
perubahan eksternal di antara pengendalian organisasi.
Langkah berikutnya dalam proses
pengendalian adalah menentukan kebutuhan untuk melakukan tindakan koreksi. Para
manajer pemasaran dapat memilih dari tiga hal, yaitu :
·
Tidak melakukan apa-apa
·
Melakukan revisi standar
·
Melakukan koreksi kinerja aktual
Tidak
melakukan apa-apa dapat dilakukan jika kinerja secara meyakinkan sesuai dengan
standar. Bila standar tidak sesuai, maka manajer harus secara hati-hati menilai
alasan mengapa dan mengambil tindakan koreksi. Lebih dari itu, kebutuhan untuk
mengecek standar secara periodik untuk memastikan bahwa standar dan dihubungkan
dengan ukuran kinerja masih relevan untuk masa yang akan datang. Akhirnya
manajer harus memutuskan tindakan untuk mengoreksi kinerja, bila terjadi
penyimpangan. Tindakan koreksi bergantung pada penemuan penyimpangan dan
kemampuan untuk mengambil tidakan penting dibutuhkan. Seringkali kasus nyata
penyimpangan harus ditemukan sebelum tindakan koreksi akan diambil. Karena
penyimpangan bergeser dari sasaran yang tidak realistis ke strategi yang salah
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, kita
mengambil kesimpulan bahwa sudah selayaknya perusahaan memiliki Strategi
Pemasarannya sendiri sebelum mereka menjalankan ataupun memasarkan produk /
jasanya.
Strategi pemasaran yang dibuat
hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan
intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan
ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan.
Perusahaan yang berjaya mampu
mempertahankan serta meningkatkan lagi penjulannya ditengah-tengah pesaingnya
adalah perusahaan yang telah berhasil menetapkan strategi pemasarannya serta
strategi bersaingnya dengan tepat.
Adapun penentuan strategi bersaing
hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada besar dan posisi
masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin
dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh
perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang
jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu
menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada
perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat
menentukan dengan baik strategi pemasaran serta strategi bersaingnya, untuk
tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingan.
Saran
Dalam strategi pemasaran hendaknya
produk yang dibuat oleh suatu perusahaan
harus selalu mengikuti selera konsumen dan perkembangan jaman, dan
selalu up to date dalam mencari informasi dan peluang bisnis. Diharapkan para
pengusaha dapat mempertahankan harga tanpa meninggalkan kualitas mutunya, dan
jika bisa harga dapat diturunkan sehingga terjangkau kalangan ekonomi menengah
ke bawah.
Komentar
Posting Komentar